1. AC standard
AC standard
memiliki tarikan listrik awal yang tinggi, meski begitu waktu pendinginan pada
ruangan bersifat standard.
Masalah harga sendiri AC jenis ini memiliki harga yang
paling murah, namun kualitas yang diberikan standard, tidak bisa memberikan suhu dingin yang seperti diinginkan.
2. AC Inverter
Tenolog AC paling hemat listrik satu ini sangat baik, karena teknologi kompresor yang dimilikinya
mampu menyesuaikan kebutuhan suhu pada sebuah ruangan sesuai dengan yang
diinginkan. Oleh karenanya, penggunaan listrik awal AC jenis ini sangat tinggi, namun jik sudah dinyalakan lama penggunaan
listrik akan stabil dan menurun. Namun setelah
ruangan mencapai suhu yang diinginkan (misalnya 24°c),
maka kompresor akan bekerja seminimal mungkin.
Jenis AC ini
akan teus bekerja agar suhu ruangan sesuai dengan suhu yang disetel pada
remote, oleh karenanya jenis AC inventer
tidak cocok digunakan pada ruangan yang selalu dibuka tutup/banyak
orang yang keluar masuk. Selain itu, jenis AC ini tidak cocok digunakan untuk ruangan yang penggunaanya
hanya sebentar dikarenakan daya tarikan listrik awalnya sangat tinggi.
3. AC Low Watt
Cara kerja
jenis AC yang satu ini hampir sama dengan AC standard, hanya saja kompresornya menggunakan daya listrik yang
lebih kecil dan memperkuat kipas angin pada bagian outdoor untuk mencapai kemampuan yang
sama.
Untuk masalah
harga, AC Low Watt ini memiliki
harga yang lebih mahal dibandingkan AC standar
namun penggunaan daya listriknya
lebih efisien yaitu dapat menghemat biaya listrik 20%
sampai 30% per bulannya.
AC low watt merupakan AC paling hemat listrik yang memiliki tarikan listrik awal yang paling kecil dibandingkan 2
jenis AC lainnya, sehingga jenis AC low
watt cocok digunakan di ruangan yang kecil. Kekurangan tipe AC yang satu
ini adalah suhu ruangan tidak cepat dingin, karena tipe AC low watt menggunakan tenaga yang
paling sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar